Keputihan adalah masalah yang sering terjadi dan cukup mengganggu bagi sebagian besar wanita. Keputihan terjadi saat keluarnya cairan atau lendir dari vagina dan leher rahim. Keputihan merupakan cara alami tubuh untuk menjaga kebersihan, kelembapan, serta untuk melindungi organ intim wanita dari infeksi.
Banyak wanita yang langsung cemas begitu tahu ia keputihan. Katanya, keluarnya keputihan merupakan tanda dari infeksi atau bahkan kanker serviks. Hal ini memang tidak sepenuhnya salah. Meski begitu, pada sebagian besar kasus, keputihan sebenarnya merupakan hal yang normal.
Penyebab Keputihan
Pengaruh hormon
Keputihan yang normal menjadi tanda tubuh berfungsi dengan sehat. Ini cara tubuh wanita membersihkan dan melindungi vagina. Misalnya, pengeluaran cairan meningkat seiring dengan gairah seksual dan ovulasi.
Olahraga, penggunaan pil KB, dan stres emosional juga dapat menyebabkan keluarnya cairan keputihan.
Makanan
Ternyata, penyebab keputihan bisa berasal dari makanan.
Makanan-makanan seperti gorengan, buah yang dikeringkan, keju, nanas, makanan kaleng, makanan pedas hingga gula adalah penyebab keputihan semakin meningkat.
Infeksi Jamur
Ini adalah infeksi dari jamur yang menghasilkan cairan putih seperti keju selain merasakan sensasi terbakar dan gatal.
Kehadiran jamur di vagina sebenarnya normal, tetapi berbahaya jika pertumbuhannya berlipat ganda di luar kendali dalam situasi tertentu.
Ciri Keputihan normal
Keputihan normal terjadi setidaknya 6 bulan sebelum wanita mengalami menstruasi untuk pertama kalinya. Kondisi ini dipengaruhi oleh perubahan hormon di dalam tubuh. Keputihan juga normalnya keluar saat wanita menerima rangsangan seksual, sedang menyusui, atau mengalami stres.
Ciri Keputihan tidak normal
Keputihan yang tidak normal dapat disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri, atau parasit. Infeksi pada keputihan abnormal terbagi menjadi dua jenis, yakni infeksi tidak menular dan infeksi menular.
Keputihan abnormal yang berwarna kecoklatan atau darah kebiruan dapat menjadi tanda dari kanker serviks. Keputihan ini dapat terjadi berulang-ulang, terutama jika tidak dilakukan perawatan vagina yang benar dan pengobatan yang tepat.
Keputihan dapat terjadi jika ada perubahan suasana di vagina yang memungkinkan kuman dapat berkembangbiak di luar kendali. Tanda umum keputihan adalah keluarnya cairan vagina yang tidak biasa (terlalu banyak, terlalu kental, bau atau berwarna).
Sebaiknya segera menemui dokter jika anda mengalami keputihan yang tidak biasa dengan disertai gejala tertentu, seperti sakit perut, demam, kelelahan, peningkatan buang air kecil, hingga berat badan turun secara tiba-tiba.
Cara Mencegah Keputihan
Kunci mengatasi keputihan adalah dengan menjaga kebersihan dan kesehatan vagina Anda setiap saat.
- Selalu menjaga kebersihan vagina dengan rutin mencucinya menggunakan sabun di bagian luar.
- Jangan menggunakan sabun beraroma dan douche.
- Hindari semprotan pada area kewanitaan dan mandi busa.
- Pastikan untuk mengusap dari depan ke belakang, guna cegah bakteri masuk ke dalam vagina dan menyebabkan infeksi.
- Hindari pakaian yang terlalu ketat.
- Pilih celana dalam yang berbahan dasar katun.
- Jangan berganti-ganti pasangan seksual.
Waspadai jika cairan keputihan mengalami perubahan warna, tekstur, dan bau. Kondisi ini dapat menjadi tanda keputihan yang berbahaya atau tidak normal, yang bisa disebabkan oleh infeksi atau kelainan organ reproduksi. Keputihan dengan ciri seperti itu dapat menjadi tanda penyakit kelamin wanita.
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami keputihan dengan tanda dan gejala yang tidak normal. Terlebih, jika gejala tidak kunjung membaik setelah menjalani perawatan mandiri di rumah.