Peristiwa banjir di Jember, Provinsi Jawa Timur menyebabkan adanya korban jiwa dan kerusakan bangunan. Saat ini, terdapat satu warga yang meninggal dan satu korban masih dalam pencarian. Saat ini, banjir di tiga kecamatan di Jember sudah berangsur surut.
Mengenai kronologi meninggalnya korban banjir, kata Heru, belum bisa dipastikan. Dikabarkan, korban yang meninggal dan hilang karena hanyut terbawa arus sungai yang meluap. “Saya belum bisa memastikan untuk itu, tapi paling tidak informasi awal seperti itu,” jelas Heru.
Selain itu, banjir menyebakan fasilitas umum, seperti jalan rusak dan pipa PDAM mengalami kebocoran. Hal itu, disampaikan oleh Wakil Bupati Jember, Muhammad Balya Firjaun Barlaman. “Sementara data yang masuk yang terdampak ada 53 KK.”
“Kerusakan material di jalan rusak, pipa PDAM ada yang bocor,” tuturnya. Diketahui, peristiwa banjir melanda tiga kecamatan di Jember, Jawa Timur, Minggu (9/1/2022) petang. Pada peristiwa tersebut, satu korban meninggal dan satu korban masih dalam pencarian olehtim SAR gabungan dan sukarelawan.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Jawa Timur, korban merupakan pasangan suami istri yang saat itu sedang berada di pinggiran sungai. Pasangan suami istri itu diduga tidak menyadari datangnya air hingga terseret arus luapan sungai. Petugas gabungan pun mengimbau warga agar sementara mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Selanjutnya, lebih dari 300 rumah terdampak banjir. Dikutip dari situs , banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur terjadi Minggu (9/1/2022) dan mengakibatkan satu korban meninggal. Wilayah terdampak banjir di beberapa desa dan kelurahan di tiga kecamatan.
Seperti Kelurahan Kaliwates, Sempusari dan Mangli di Kecamatan Kaliwates, Desa Rambipuji di Kecamatan Rambipuji dan Desa Kemiri di Kecamatan Panti. BPBD setempat dan berbagai unsur terkait pun masih melakukan penanganan darurat di wilayah terdampak. BPBD Kabupaten Jember membantu dalam pengaktifan dapur umum untuk melayani warga yang mengungsi sementara.
Pihaknya juga melakukan pendistribusian bantuan kepada warga yang memilih tidak mengungsi. Hingga Minggu (9/1/2022) malam, BPBD masih melakukan pendataan mereka yang mengungsi. Ketika banjir, tim gabungan membantu warga evakuasi ke tempat yang aman, sedangkan populasi terdampak tercatat 150 KK.
Laporan yang diterima Pusdalops BNPB, masih ada satu orang yang dinyatakan hilang akibat banjir tersebut. Setelah banjir surut, BPBD bersama TNI, Polri, unsur terkait dan warga membantu untuk membersihkan sampah dan lumpur yang terbawa banjir. Selain berdampak pada warga, banjir juga mengakibatkan bangunan terendam.
Di antaranya rumah 150 unit, fasilitas umum 3 unit dan tempat ibadah 3 unit. Simak berita lainnya terkait